Jumat, 11 September 2015

Pengalaman Menggunakan Lensa Sigma 10-20mm f / 4-5.6 EX DC HSM (nikon)

Lensa Sigma 10-20mm f / 4-5.6 EX DC HSM (nikon)

Sebelum saya menggunakan lensa ini, saya memakai lensa Tamron 17-50mm f2.8 Non VC untuk foto landscape dan foto orang, Namun untuk mendapatkan sudut lebar saya rasa tamron kurang mendapatkan itu dan akhirnya saya memutuskan membeli lensa ini. Kesan pertama mencoba saya langsung jatuh cinta pada lensa ini karena sangat membantu saya untuk memotret landscape dan hasilnya cukup tajam.

Langsung saja penampakannya (Maaf ya lens hoodnya sudah saya cat hehe dan karet sudah melar)





 

Setelah terpasang di Body




Paket Pembelian : 
  • Dus
  • Buku manual
  • Tas Lensa


 Spesifikasi :
  • Untuk kamera bersensor APS-C
  • Bukaan terbesar f/4.5 dan terkecil f/22
  • Diameter ring 77mm
  • Sudah ada motor fokusnya
  • Jarak fokus ke objek 24cm
  • Berat = 0,465 (kg)
Kelemahan :
  • Cat body lensa mudah terkelupas (ciri khas lensa sigma)
  • Sering flare karena lens hood nya pendek (menurut saya pribadi), tapi bagi yang suka efek flare gak masalah hehe.
  • Vignet sering mucul pada bukaan kecil

Flare yang sering muncul ketika berhadapan langsung dengan matahari



contoh vignet








Kelebihan :
  • Autofukusnya cepat
  • Suara fokusnya silent tidak berisik
  • Lumayan tajam
  • Body cukup ringan (tidak bikin tangan pegel hehe)
  • Mendapatkan respon yang positif dari om Ken Arok dan situs review lensa lainnya hehe

Ketajaman :

10mm f/8 . 1/125 iso100
Dan berikut hasil crop



Ini contoh hasil foto lainnya :



Terlihat jelas pada antena dan tiang distorsinya


Terlihat jelas pada pohon kelapa distorsinya





Mungkin Anda akan bertanya-tanya, mengapa produsen kamera & lensa tega membuat lensa yang berefek distorsi seperti diatas. Jawabannya mungkin agak rumit. Untuk membuat lensa yang bebas distorsi (terutama lensa zoom yang lebar sekali atau rentang zoomnya jauh) akan sangat sulit dan berakibat ukuran lensa menjadi sangat besar dan berat. Selain itu harga sudah pasti akan tinggi.
Sebagai komprominya, koreksi distorsi lensa akan dilakukan secara software baik di kamera maupun di Lightroom. Sehingga sama-sama senang. Jika memang kita tau bahwa lensa punya kita distorsi, jangan lupa saat komposisi foto jangan terlalu ketat, sisakan sedikit ruang sehingga saat membetulkan distorsi di software, bagian penting difoto tidak terpotong (infofotografi)
Kesimpulan : Lensa ini lumayan tajam menurut saya tapi saya jarang menggunakannya untuk foto orang, karena distorsinya terlalu kuat sehingga orang yang difoto paling pinggir akan kelihatan miring. Walau distorsi yang mucul bisa diatasi dengan software. Maka dari itu saya lebih suka menggunakan lensa ini untuk memotret landscape saja dan hasil yang didapat akan terlihat lebih dramatis berkat lebarnya 10-20mm.

Maaf contoh Videonya gak saya upload soalnya jadi macet-macet pas diliat di blog ini

Terimakasih sudah berkunjung dan maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan hehe :)



IG : rafikatur
web lainnya : pulaukangean.freevar.com

2 komentar:

  1. Udah coba lensa tokina 11-16mm??
    Lebih oke mana ya,saya butuh refrensi. Buat video

    BalasHapus
  2. Kalau boleh tau harga pasaran nya berapa ya mas?

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar anda