Slide1

cobamotor.blogspot.com

Slide2

cobamotor.blogspot.com

Slide3

pulaukangean12.blogspot.com

Slide4

cobamotor.blogspot.com

Slide5

cobamotor.blogspot.com

Kamis, 09 Juli 2015

Lensa Nikon 80-200mm f/2.8 AF Push Pull Gen 2 (Si Bongsor Yang Tajam)

Pada kesempatan kali ini saya cuma ingin berbagi pengalaman selama menggunakan Si Bongsor Nikon 80-200 f2.8 AF Push Pull Generasi ke-2 atau biasa dikenal dengan sebutan "Gen ii" dan saya sandingkan dengan Nikon D7000. Langsung saja berikut penampakannya

Maaf cuma menggunakan kamera hp

Berikut spesifikasi singkatnya :
  • Berat sekitar hampir 2kg (maaf kurang tau pastinya gak sempat nimbang cuma perkiraan hehe)
  • Bukaan terbesar f2.8
  • Bukaan terkecil f22
  • Tidak ada motor fokus pada lensa
  • Diameter filter 77mm
  • Jarak minimal ke objek 1,5m
  • Bahan Metal
  • Zoom Push Pull (dorong tarik) dan fokus manual (memutar ring)
Dan berikut penampakan lainnya







Kesan pertama menggunakan lensa ini yaitu berat dan suara fokusnya berisik tapi tenang saja semua itu bisa terobati dengan hasilnya yang menurut saya pribadi cukup tajam pada semua focal lenght. Lensa ini saya sandingkan dengan Nikon D7000 yang sudah mempunyai motor fokus pada Body nya sehingga saya bisa menikmati autofokusnya. Tapi menurut saya, dengan menggunakan fungsi push pull dan satu cincin maka kita diberi kemudahan untuk menggunakan "manual fokus" pada lensa ini.
Pada hasil foto dibawah ini tidak ada yang saya edit signifikan cuma saya atur kontras saja soalnya perubahan panas yang tidak menentu dan silahkan di zoom sendiri pada tiap foto karena tidak saya resize..

80mm (1/640 f10  iso160)

110mm (1/640 f10 iso160)

145mm (1/640 f10 iso160)

200mm (1/640 f10 iso160)

Berikut hasil crop dari foto AC diatas yang 80mm
foto masih terlihat jelas


200mm (1/160 f9 iso 400)

100mm (1/800 f4.5 iso160)

Pada bukaan f22 tidak ada vignet yang dihasilkan oleh lensa ini seperti gambar dibawah

80mm (1/125 f22 iso 400)

Dan berikut foto close up indoor menggunakan bukaan terbesar

80mm (1/250 f2.8 iso1000)

Pada foto wajah diatas saya baru sadar kalau kamera saya sering meleset dalam mengunci titik fokus padahal saya sudah mengarahkan titik fokus pada mata tapi malah meleset ke handuk. Namun tidak terlalu parah untuk mengetahui ketajaman dari lensa ini. Sangat disayangkan tidak adanya fitur "VC" pada lensa ini padahal cukup berat untuk menopang lensa dan harus dipegang dengan benar untuk memotret diatas 140mm supaya terhindar dari foto "shake".

Berikut hasil foto didalam ruangan menggunakan flash internal

80mm (1/250 f2.8 iso 640)

145mm (1/125 f2.8 iso 1000)

145mm (1/200 f2.8 iso 1000)

80mm (1/250 f4 iso 320)

125mm (1/250 f4 iso 320)

Pada foto motor diatas cukup tajam untuk lensa ini dan yang saya suka adalah bukaanya yang fix f2.8 meskipun di zoom sehingga sangat membantu pada kondisi kurang cahaya.

Berikut video autofokus nya. maaf rada macet-macet. sebaiknya liat di youtube aja ya hehe



KESIMPULAN : Lensa ini cukup tajam pada focal lenght berapapun serta bukaann f2.8 sangat membantu pada kondisi kurang cahaya. Penggunaan push pull sangat membantu bagi saya jika menggunakan mode manual. Body yang terbuat dari metal menampilkan kesan kokoh pada lensa dan lebih PD hehe. Minusnya : Tidak adanya motor fokus dan absennya fitur "VC" pada lensa serta kecepatan autofukusnya masih tergolong lambat. Bagi yang tidak merasa terganggu dengan suara berisik autofokusnya tidak menjadi masalah yang terlalu penting. Untuk lebih jelasnya silahkan mencoba dulu sebelum membeli dan pasti langsung keracunan hehe.

Layak untuk dibeli bagi yang suka lensa tele dan jika ada dana lebih bisa membeli yang Gen 3.
Maaf jika ada kata-kata yang salah dan mohon kritikannya. Saya disini cuma berbagi pengalaman saja bagi yang galau menggunakan lensa tua. 
Pada kesempatan berikutnya saya ingin membandingkan lensa ini dengan lensa jadul juga yaitu Nikon AF 75-300 karena saya baru dapat hehe. Salam jepret...

IG : rafikatur
web lainnya : pulaukangean.freevar.com








Kamis, 02 Juli 2015

Pengalaman Menggunakan Lensa TAMRON SP AF17-50mm F/2.8 Di II LD Aspherical (IF) Untuk Nikon

maaf foto ambil dari google hehe

Pada kali ini saya ingin berbagi pengalaman selama saya menggunakan lensa Tamron ini (non VC yaa). Saya menggunakan lensa ini kurang lebih 2thn dan setelah itu terserang jamur karena kurang saya rawat dan ujung-ujungnya saya jual hehe. Selama saya menggunakan lensa ini saya pribadi cukup puas karena harganya murah tapi kualitass tidak murahan hehe. Pada waktu itu tahun 2013 harga barunya Rp. 3050000,- di Jogja dan saya buta mengenai lensa karena belum sempat browsing, tapi untungnya orang toko itu nanya "mas nya mau motret buat apa?" dengan polos saya jawab aja "buat pemandangan mbak" (saya belum ngerti landscape hehe). Alasan saya mengambil lensa ini yang pertama karena harganya murah (maklum masih mahasiswa hehe), bukaan besar f2.8 dan lumayan wide 17mm untuk menggantikan lensa kit saya yang 18-55mm. Kesan pertama menggunakan lensa ini saya pikir biasa aja tapi setelah saya browsing akhirnya saya mengetahui fitur-fitur yang ada pada lensa ini. Tersedia juga tombol "lock" untuk mengunci lensa supaya tidak melorot pada zoom nya. Setelah kurang lebih 1bulan akhirnya saya bisa memahami bagaimana kerja lensa ini setelah di dapat dari banyak hasil foto yang amburadul seperti dibawah ini hehe. Semua foto dibawah tidak ada yang saya edit dan cuma memakai tambahan Filter FLD untuk Sunset

1/125.f8.iso200

1/250.f5.6 iso 100

1/200. f5.6 iso 200

Kekurangan lensa ini ketika memotret pada kondisi cahaya yang kurang akan sulit mengunci objek dan sebaiknya menggunakan manual saja. Demikian juga untuk merekam video pada autofokus sangat berisik jika menggunakan af. Berikut foto bokeh yang dihasilkan oleh lensa ini tanpa editing..

1/60 f2.8  iso 200

1/160 f2.8 iso 100

Pada foto bunga diatas saya ambil pagi hari dan untuk hasil saya rasa cukup tajam untuk lensa seharga 3jtan hehe. Berikut foto lainnya

1/250 f5 iso100

1/125 f5.6 iso 320

1/800 f5 iso 100 (cuma filter uv)

1/800  f5 iso100

1/80 f5 iso200

1/60 f4.5  iso 200

Dan berikut ada contoh foto indoor di studio Gudang Digital Jogja tanpa edit (masih mentahan)

1/125 f10  iso125

1/125   f10 iso 125

Dan berikut saya mencoba memotret menggunakan bukaan kecil

(foto1) shutter speed 2" f29 iso 100

Pada foto1 saya tambah filter CPL yang murah dan ternyata hasil yang didapat amburadul lalu saya rubah settingan pada kamera seperti gambar dibawah ini

(foto2) shutter speed 5" f20 iso 100

Ada perubahan sedikit dari gambar diatas. Sebaiknya gunakan filter yang bagus untuk menggunakan bukaan kecil pada lensa Tamron ini supaya tidak muncul vignet pada pojokan foto yang dihasilkan seperti pada foto1 dan foto2 diatas. 

KESIMPULAN : Dengan harga 3jtan pada lensa Tamron ini kita bisa memiliki lensa dengan fokal lenght lumayan wide yaitu 17mm dan bukaan besar f2.8. minus dari lensa ini yaitu autofokus yang berisik serta susah mengunci fokus pada kondisi kurang cahaya. Jadi menurut saya pribadi lensa ini sangat RECOMENDED hehe..

Silahkan kalo para master ingin menambahkan komentar mengenai lensa ini. Apa yang saya tulis disini berdasarkan pengalaman saya pribadi dan mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan dan salam jepret...

Lain kali saya bahas lagi mengenai lensa :
- Nikon 80-200mm f2.8 GenII
- Sigma 10-20mm f4-5.6 EX DC HSM
- Nikon 18-70mm

IG : rafikatur
web lainnya : pulaukangean.freevar.com