Kamis, 09 Juli 2015

Lensa Nikon 80-200mm f/2.8 AF Push Pull Gen 2 (Si Bongsor Yang Tajam)

Pada kesempatan kali ini saya cuma ingin berbagi pengalaman selama menggunakan Si Bongsor Nikon 80-200 f2.8 AF Push Pull Generasi ke-2 atau biasa dikenal dengan sebutan "Gen ii" dan saya sandingkan dengan Nikon D7000. Langsung saja berikut penampakannya

Maaf cuma menggunakan kamera hp

Berikut spesifikasi singkatnya :
  • Berat sekitar hampir 2kg (maaf kurang tau pastinya gak sempat nimbang cuma perkiraan hehe)
  • Bukaan terbesar f2.8
  • Bukaan terkecil f22
  • Tidak ada motor fokus pada lensa
  • Diameter filter 77mm
  • Jarak minimal ke objek 1,5m
  • Bahan Metal
  • Zoom Push Pull (dorong tarik) dan fokus manual (memutar ring)
Dan berikut penampakan lainnya







Kesan pertama menggunakan lensa ini yaitu berat dan suara fokusnya berisik tapi tenang saja semua itu bisa terobati dengan hasilnya yang menurut saya pribadi cukup tajam pada semua focal lenght. Lensa ini saya sandingkan dengan Nikon D7000 yang sudah mempunyai motor fokus pada Body nya sehingga saya bisa menikmati autofokusnya. Tapi menurut saya, dengan menggunakan fungsi push pull dan satu cincin maka kita diberi kemudahan untuk menggunakan "manual fokus" pada lensa ini.
Pada hasil foto dibawah ini tidak ada yang saya edit signifikan cuma saya atur kontras saja soalnya perubahan panas yang tidak menentu dan silahkan di zoom sendiri pada tiap foto karena tidak saya resize..

80mm (1/640 f10  iso160)

110mm (1/640 f10 iso160)

145mm (1/640 f10 iso160)

200mm (1/640 f10 iso160)

Berikut hasil crop dari foto AC diatas yang 80mm
foto masih terlihat jelas


200mm (1/160 f9 iso 400)

100mm (1/800 f4.5 iso160)

Pada bukaan f22 tidak ada vignet yang dihasilkan oleh lensa ini seperti gambar dibawah

80mm (1/125 f22 iso 400)

Dan berikut foto close up indoor menggunakan bukaan terbesar

80mm (1/250 f2.8 iso1000)

Pada foto wajah diatas saya baru sadar kalau kamera saya sering meleset dalam mengunci titik fokus padahal saya sudah mengarahkan titik fokus pada mata tapi malah meleset ke handuk. Namun tidak terlalu parah untuk mengetahui ketajaman dari lensa ini. Sangat disayangkan tidak adanya fitur "VC" pada lensa ini padahal cukup berat untuk menopang lensa dan harus dipegang dengan benar untuk memotret diatas 140mm supaya terhindar dari foto "shake".

Berikut hasil foto didalam ruangan menggunakan flash internal

80mm (1/250 f2.8 iso 640)

145mm (1/125 f2.8 iso 1000)

145mm (1/200 f2.8 iso 1000)

80mm (1/250 f4 iso 320)

125mm (1/250 f4 iso 320)

Pada foto motor diatas cukup tajam untuk lensa ini dan yang saya suka adalah bukaanya yang fix f2.8 meskipun di zoom sehingga sangat membantu pada kondisi kurang cahaya.

Berikut video autofokus nya. maaf rada macet-macet. sebaiknya liat di youtube aja ya hehe



KESIMPULAN : Lensa ini cukup tajam pada focal lenght berapapun serta bukaann f2.8 sangat membantu pada kondisi kurang cahaya. Penggunaan push pull sangat membantu bagi saya jika menggunakan mode manual. Body yang terbuat dari metal menampilkan kesan kokoh pada lensa dan lebih PD hehe. Minusnya : Tidak adanya motor fokus dan absennya fitur "VC" pada lensa serta kecepatan autofukusnya masih tergolong lambat. Bagi yang tidak merasa terganggu dengan suara berisik autofokusnya tidak menjadi masalah yang terlalu penting. Untuk lebih jelasnya silahkan mencoba dulu sebelum membeli dan pasti langsung keracunan hehe.

Layak untuk dibeli bagi yang suka lensa tele dan jika ada dana lebih bisa membeli yang Gen 3.
Maaf jika ada kata-kata yang salah dan mohon kritikannya. Saya disini cuma berbagi pengalaman saja bagi yang galau menggunakan lensa tua. 
Pada kesempatan berikutnya saya ingin membandingkan lensa ini dengan lensa jadul juga yaitu Nikon AF 75-300 karena saya baru dapat hehe. Salam jepret...

IG : rafikatur
web lainnya : pulaukangean.freevar.com








0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda