Slide1

cobamotor.blogspot.com

Slide2

cobamotor.blogspot.com

Slide3

pulaukangean12.blogspot.com

Slide4

cobamotor.blogspot.com

Slide5

cobamotor.blogspot.com

Jumat, 11 September 2015

Pengalaman Menggunakan Lensa Sigma 10-20mm f / 4-5.6 EX DC HSM (nikon)

Lensa Sigma 10-20mm f / 4-5.6 EX DC HSM (nikon)

Sebelum saya menggunakan lensa ini, saya memakai lensa Tamron 17-50mm f2.8 Non VC untuk foto landscape dan foto orang, Namun untuk mendapatkan sudut lebar saya rasa tamron kurang mendapatkan itu dan akhirnya saya memutuskan membeli lensa ini. Kesan pertama mencoba saya langsung jatuh cinta pada lensa ini karena sangat membantu saya untuk memotret landscape dan hasilnya cukup tajam.

Langsung saja penampakannya (Maaf ya lens hoodnya sudah saya cat hehe dan karet sudah melar)





 

Setelah terpasang di Body




Paket Pembelian : 
  • Dus
  • Buku manual
  • Tas Lensa


 Spesifikasi :
  • Untuk kamera bersensor APS-C
  • Bukaan terbesar f/4.5 dan terkecil f/22
  • Diameter ring 77mm
  • Sudah ada motor fokusnya
  • Jarak fokus ke objek 24cm
  • Berat = 0,465 (kg)
Kelemahan :
  • Cat body lensa mudah terkelupas (ciri khas lensa sigma)
  • Sering flare karena lens hood nya pendek (menurut saya pribadi), tapi bagi yang suka efek flare gak masalah hehe.
  • Vignet sering mucul pada bukaan kecil

Flare yang sering muncul ketika berhadapan langsung dengan matahari



contoh vignet








Kelebihan :
  • Autofukusnya cepat
  • Suara fokusnya silent tidak berisik
  • Lumayan tajam
  • Body cukup ringan (tidak bikin tangan pegel hehe)
  • Mendapatkan respon yang positif dari om Ken Arok dan situs review lensa lainnya hehe

Ketajaman :

10mm f/8 . 1/125 iso100
Dan berikut hasil crop



Ini contoh hasil foto lainnya :



Terlihat jelas pada antena dan tiang distorsinya


Terlihat jelas pada pohon kelapa distorsinya





Mungkin Anda akan bertanya-tanya, mengapa produsen kamera & lensa tega membuat lensa yang berefek distorsi seperti diatas. Jawabannya mungkin agak rumit. Untuk membuat lensa yang bebas distorsi (terutama lensa zoom yang lebar sekali atau rentang zoomnya jauh) akan sangat sulit dan berakibat ukuran lensa menjadi sangat besar dan berat. Selain itu harga sudah pasti akan tinggi.
Sebagai komprominya, koreksi distorsi lensa akan dilakukan secara software baik di kamera maupun di Lightroom. Sehingga sama-sama senang. Jika memang kita tau bahwa lensa punya kita distorsi, jangan lupa saat komposisi foto jangan terlalu ketat, sisakan sedikit ruang sehingga saat membetulkan distorsi di software, bagian penting difoto tidak terpotong (infofotografi)
Kesimpulan : Lensa ini lumayan tajam menurut saya tapi saya jarang menggunakannya untuk foto orang, karena distorsinya terlalu kuat sehingga orang yang difoto paling pinggir akan kelihatan miring. Walau distorsi yang mucul bisa diatasi dengan software. Maka dari itu saya lebih suka menggunakan lensa ini untuk memotret landscape saja dan hasil yang didapat akan terlihat lebih dramatis berkat lebarnya 10-20mm.

Maaf contoh Videonya gak saya upload soalnya jadi macet-macet pas diliat di blog ini

Terimakasih sudah berkunjung dan maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan hehe :)



IG : rafikatur
web lainnya : pulaukangean.freevar.com

Rabu, 09 September 2015

Pengalaman Menggunakan Lensa Nikon 75-300mm f / 4.5-5.6 AF NIKKOR (1989-1998)

Pengalaman Menggunakan Lensa Nikon 75-300mm f / 4.5-5.6  AF NIKKOR

Kesan pertama menggunakan lensa ini adalah terasa kokoh berkat bodynya yang dari logam. Maklum saya biasa pakek yang dari plastik hehe.

Berikut penampakannya (maaf ya cuma menggunakan kamera hp hehe)











Spesifikasi Singkat :
  • Lensa ini memiliki tiga belas elemen dalam sebelas kelompok
  • Jarak foto minimal ke Objek 1,5 meter
  • Memakai filter ukuran 62mm
  • Jenis lensa push pull
  • Mempunyai tripod coolar
  • Tidak memiliki motor fokus pada lensa
KINERJA :
Distorsi
Distorsi adalah yang terendah yang pernah saya coba pada lensa zoom, dan karena itu luar biasa untuk 4x zoom. Ketimbang 70-300 dengan distorsi yang sangat terlihat


Ketajaman
Cukup tajam di seluruh fokal zoom
Hal ini sangat lembut di 300mm, dan jauh lebih lembut pada 5 kaki di f / 5.6 di 300mm.Ini jauh lebih baik di 300mm f / 8. Pada jarak jauh setajam lensa Nikkor 300mm lainnya.
Ini bagus dan tidak ada keluhan


1/100. iso 400. f/5.3 175mm (flash internal)

1/500. iso 200. f/11

Dan berikut hasil crop




Flare

Sangat jarang terlihat flare pada hasil foto dan hampir tidak pernah, meskipun saya langsung mengambil gambar langsung ke matahari. Saya sendiri sangat suka menggunakan lensa ini untuk memotret sunset dan foto bulan (kalo buat foto bulan harus di crop hehe)








Konstruksi

Saya suka dengan body nya yang terbuat dari logam dan berkesan mantap dipegangan hehe. Berbeda jauh dengan lensa tele 70-300 lainnya yang memakai bahan plastik dan terlihat ringkih.

Autofocus
Meskipun saya sandingkan pada gear Nikon D7100 sayangnya untuk autofokus saya rasa lensa ini tergolong lambat jika dibandingkan dengan lensa 70-300 yang keluaran terbaru saat ini. Saya bandingkan dengan 80-200 f2.8 gen 2 yang saya rasa sudah lambat tapi lensa ini lebih lambat lagi (maklum lensa murah hehe tapi hasil tidak murahan). bokeh yang dihasilkan juga menurut saya cukup lembut bulat-bulat hehe. 

Berikut hasil foto lainnya










Kesimpulan : Hasil yang lumayan untuk lensa tele yang murah meriah dan adanya tripod coolar pada badan lensa.

Minus : Tidak adanya motor fokus pada lensa dan absennya fitur VR peredam getar yang sangat disayangkan hehe

Tergantung anda yang bisa menyimpulkan disini dan maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan hehe :)

Post selanjutnya :

  • Sigma 10-20mm f4.5 EX DC HASM (NIKON)
  • Filter ND HAIDA 1.8

Kamis, 09 Juli 2015

Lensa Nikon 80-200mm f/2.8 AF Push Pull Gen 2 (Si Bongsor Yang Tajam)

Pada kesempatan kali ini saya cuma ingin berbagi pengalaman selama menggunakan Si Bongsor Nikon 80-200 f2.8 AF Push Pull Generasi ke-2 atau biasa dikenal dengan sebutan "Gen ii" dan saya sandingkan dengan Nikon D7000. Langsung saja berikut penampakannya

Maaf cuma menggunakan kamera hp

Berikut spesifikasi singkatnya :
  • Berat sekitar hampir 2kg (maaf kurang tau pastinya gak sempat nimbang cuma perkiraan hehe)
  • Bukaan terbesar f2.8
  • Bukaan terkecil f22
  • Tidak ada motor fokus pada lensa
  • Diameter filter 77mm
  • Jarak minimal ke objek 1,5m
  • Bahan Metal
  • Zoom Push Pull (dorong tarik) dan fokus manual (memutar ring)
Dan berikut penampakan lainnya







Kesan pertama menggunakan lensa ini yaitu berat dan suara fokusnya berisik tapi tenang saja semua itu bisa terobati dengan hasilnya yang menurut saya pribadi cukup tajam pada semua focal lenght. Lensa ini saya sandingkan dengan Nikon D7000 yang sudah mempunyai motor fokus pada Body nya sehingga saya bisa menikmati autofokusnya. Tapi menurut saya, dengan menggunakan fungsi push pull dan satu cincin maka kita diberi kemudahan untuk menggunakan "manual fokus" pada lensa ini.
Pada hasil foto dibawah ini tidak ada yang saya edit signifikan cuma saya atur kontras saja soalnya perubahan panas yang tidak menentu dan silahkan di zoom sendiri pada tiap foto karena tidak saya resize..

80mm (1/640 f10  iso160)

110mm (1/640 f10 iso160)

145mm (1/640 f10 iso160)

200mm (1/640 f10 iso160)

Berikut hasil crop dari foto AC diatas yang 80mm
foto masih terlihat jelas


200mm (1/160 f9 iso 400)

100mm (1/800 f4.5 iso160)

Pada bukaan f22 tidak ada vignet yang dihasilkan oleh lensa ini seperti gambar dibawah

80mm (1/125 f22 iso 400)

Dan berikut foto close up indoor menggunakan bukaan terbesar

80mm (1/250 f2.8 iso1000)

Pada foto wajah diatas saya baru sadar kalau kamera saya sering meleset dalam mengunci titik fokus padahal saya sudah mengarahkan titik fokus pada mata tapi malah meleset ke handuk. Namun tidak terlalu parah untuk mengetahui ketajaman dari lensa ini. Sangat disayangkan tidak adanya fitur "VC" pada lensa ini padahal cukup berat untuk menopang lensa dan harus dipegang dengan benar untuk memotret diatas 140mm supaya terhindar dari foto "shake".

Berikut hasil foto didalam ruangan menggunakan flash internal

80mm (1/250 f2.8 iso 640)

145mm (1/125 f2.8 iso 1000)

145mm (1/200 f2.8 iso 1000)

80mm (1/250 f4 iso 320)

125mm (1/250 f4 iso 320)

Pada foto motor diatas cukup tajam untuk lensa ini dan yang saya suka adalah bukaanya yang fix f2.8 meskipun di zoom sehingga sangat membantu pada kondisi kurang cahaya.

Berikut video autofokus nya. maaf rada macet-macet. sebaiknya liat di youtube aja ya hehe



KESIMPULAN : Lensa ini cukup tajam pada focal lenght berapapun serta bukaann f2.8 sangat membantu pada kondisi kurang cahaya. Penggunaan push pull sangat membantu bagi saya jika menggunakan mode manual. Body yang terbuat dari metal menampilkan kesan kokoh pada lensa dan lebih PD hehe. Minusnya : Tidak adanya motor fokus dan absennya fitur "VC" pada lensa serta kecepatan autofukusnya masih tergolong lambat. Bagi yang tidak merasa terganggu dengan suara berisik autofokusnya tidak menjadi masalah yang terlalu penting. Untuk lebih jelasnya silahkan mencoba dulu sebelum membeli dan pasti langsung keracunan hehe.

Layak untuk dibeli bagi yang suka lensa tele dan jika ada dana lebih bisa membeli yang Gen 3.
Maaf jika ada kata-kata yang salah dan mohon kritikannya. Saya disini cuma berbagi pengalaman saja bagi yang galau menggunakan lensa tua. 
Pada kesempatan berikutnya saya ingin membandingkan lensa ini dengan lensa jadul juga yaitu Nikon AF 75-300 karena saya baru dapat hehe. Salam jepret...

IG : rafikatur
web lainnya : pulaukangean.freevar.com